© 2023 by AMUSE BOUCHE. Proudly created with Wix.com
pengalaman para pengusaha
bong chandra
Ia lahir di Jakarta, 25 Oktober 1987. Bong Chandra adalah seorang pebisnis, pembicara, dan juga motivator populer asal Indonesia. Pada tahun 2010, ia mendapatkan gelar "motivator termuda se-Asia", yakni ketika usianya beranjak 23 tahun. Dia sering mengadakan acara seminar motivasi di berbagai kota, khususnya di Indonesia. Dia juga menulis buku motivasi berjudul Unlimited Wealth. Dia mengaku sengaja tidak menyelesaikan kuliahnya untuk memfokuskan diri sebagai pembicara dan motivator.
​
Kesuksesan yang melekat pada dirinya tidak diraih dengan mudah. Bong Chandra harus menempa dirinya dengan kerja keras sejak usianya masih 18 tahun. Saat itu, Bong memilih berjibaku membangun bisnis ketimbang bersenang-senang seperti remaja seusianya. Kerja keras Bong dimulai sejak krisis ekonomi 1998. Bencana itu membuat bisnis ayahnya, Aditya, terempas. Pabrik kuenya terancam gulung tikar. “Rumah sampai nyaris dijual,” katanya saat ditemui di salah satu tempat usahanya, Free Car Wash Serpong, Tangerang Selatan, Kamis lalu.
Bong, yang saat itu masih berusia sebelas tahun, berempati atas kondisi keterpurukan ekonomi keluarganya. Kebutuhan sekolah akhirnya pun ia usahakan sendiri. Contohnya ia lebih memilih kertas bekas dan memfotokopi buku pelajaran milik temannya ketimbang membeli baru. Beberapa alat tulis juga dibuatnya sendiri. “Saya menggunakan karet (gelang) untuk penghapus,” tuturnya.
Bong kecil juga sering menjual sisa potongan kue di pabrik ayahnya ke sekolah. Semula ia gengsi. Apalagi dia minder karena penyakit asma yang dideritanya telah membuat tubuhnya ringkih, sehingga kerap dicemooh oleh rekan-rekannya. Namun motivasi dia bertahan hidup lebih besar daripada gengsinya. Bong malah makin giat mengembangkan usaha. “Saya menjual parfum dan VCD (cakram padat).”
Saat ia beranjak SMA, ia bersama seorang temannya pernah nekat berbelanja pakaian ke Bandung meskipun tak memiliki duit. “Modalnya kepercayaan,” katanya. Pagi hari mereka berangkat, sore kembali lagi ke Jakarta dengan membawa setumpuk baju yang siap dijual. Bong membuka lapaknya di Senayan dan Pasar Taman Puring, Jakarta Selatan.
Bong Chandra sadar bahwasannya motivasi hidup perlu dipertahankan karena cemoohan kadang-kadang malah berpotensi mengendurkan semangatnya. Apalagi rekannya kerap menyindir Bong. “Seumuran kita harusnya bersenang-senang,” ujar Bong menirukan rekannya.. Bong pun gemar membaca buku motivator dunia, seperti Donald Trump. “Keinginan sukses makin besar,” katanya. Kegemaran ini memudahkannya memotivasi diri. Ia pun mulai menasihati temannya yang patah semangat.
​
Kisah sukses dirinya ketika ia mencoba berbisnis di bidang properti masih berlanjut. Dengan bermodalkan 500 juta dan bersama beberapa kawannya, Bong Chandra membuat perusahaan pengembang (developer). Nama perusahaannya adalah PT. Perintis Triniti Properti. Bong dan kawan-kawan membeli sebuah tanah seluas 5,1 hektar di Ciledug Jakarta Selatan. Selain itu Bong Chandra juga membeli sebuah tanah di kawasan Ubud Village.
​
Bong Chandra memang beruntung, Developer besutan Bong Chandra dan teman-temannya berhasil menjual 300 rumah dan 65 ruko di kawasan Ubud Village. Dari sumber berita yang didapat, saat ini Ubud Village memiliki nilai investasi sebesar Rp 180 milliar

Abdul Majid Alzindani
Namanya Abdul Majid Al Zindani. Dia lahir di Bandung, 15 Desember 1996. Di usia yang masih muda, dia menjadi "Direktur Utama & Shareholder PT. Gaya Realty dan CEO & Founder Alzin Group" yang sudah mempunyai 14 anak perusahaan diberbagai bidang loh! Dia bukanlah sarjana seperti kebanyakan pengusaha lainnya. Hanya dengan bekal bersungguh-sungguh, dia telah beromset lebih dari miliaran rupiah di usianya yang ke-19. Keren kan? Dia hanyalah lulusan SMP. Namun, semangat dan tekadnya untuk memulai usaha sangatlah kuat
​
Dia memulai bisnisnya ketika baru lulus SMP dengan bekerja di suatu perusahaan dengan gaji Rp 5.000.000,00 per bulan. Dia tidak pernah berorientasi pada uang. Dia hanya mengubah mindset-nya untuk berpikir sebagaimana konglomerat. Bahkan, kini dia telah menuliskan bagaimana cara memulai mindset yang benar dalam bukunya "The Conglomerate Mindset".
Hanya dengan mindset dan modal diri sendiri membuatnya mampu dipercaya untuk pertama kalinya untuk mendapatkan suntikan dana sebesar Rp 300.000.000,00 dari investor pada usia 15 tahun untuk memulai bisnis propertinya. Lalu apa yang terjadi? Dia mendapat profit bersih Rp 300.000.000,00 dalam 8 bulan!
​
​
​
​
